Baru-baru ini, kepala bisnis mata uang kripto Visa, Cuy Sheffield, mengemukakan pandangan yang menarik, bahwa meskipun stablecoin sedang naik daun, dampaknya terhadap raksasa pembayaran tradisional terbatas.
Sheffield menunjukkan bahwa meskipun stablecoin menawarkan pilihan untuk melakukan pembayaran langsung tanpa kartu kredit, Visa memandangnya sebagai peluang dan bukan ancaman. Saat ini, stablecoin terutama digunakan untuk transfer dalam jumlah besar, sementara penggunaan dalam konsumsi kecil sehari-hari masih rendah. Ia percaya bahwa potensi nyata dari stablecoin terletak di negara-negara berkembang yang mengalami kekurangan dolar, seperti Argentina dan Nigeria.
Pandangan ini sebenarnya menyoroti beberapa poin kunci berikut: 1. Di negara maju, penggunaan kartu kredit telah menjadi bagian dari kehidupan dan sulit untuk digantikan dalam waktu dekat. 2. Di negara dengan mata uang yang tidak stabil, permintaan masyarakat terhadap stablecoin yang terikat pada dolar AS semakin mendesak. 3. Visa dan raksasa keuangan tradisional lainnya sedang aktif memasuki pasar baru ini.
Situasi ini mirip dengan hubungan antara jaringan kedai kopi mewah dan warung pinggir jalan. Kedua belah pihak menargetkan kelompok pelanggan yang berbeda, tetapi dapat saling memanfaatkan keunggulan. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan hal berikut: 1. Stablecoin sulit untuk menggoyang pasar kartu kredit negara maju dalam jangka pendek. 2. Di negara dengan kontrol valuta asing yang ketat, stablecoin memiliki keunggulan yang signifikan. 3. Raksasa pembayaran tradisional juga sedang memantau dan terlibat dalam pasar baru yang sedang berkembang ini.
Untuk pengguna biasa, dapat membuat pilihan berdasarkan wilayah dan kebutuhan yang ada: - Penduduk negara maju dapat terus menggunakan layanan kartu kredit yang nyaman. - Pengguna pasar berkembang dapat mencoba kenyamanan yang ditawarkan oleh stablecoin. - Investor dapat memperhatikan perkembangan di bidang pembayaran lintas batas.
Perlu dicatat bahwa munculnya teknologi baru tidak selalu bertujuan untuk menggantikan sistem yang ada, seringkali mereka dapat saling melengkapi dan bersama-sama mendorong inovasi dan kemajuan dalam industri pembayaran. Seiring dengan perkembangan teknologi finansial global yang terus menerus, kita mungkin akan menyaksikan penggabungan antara metode pembayaran tradisional dan mata uang digital baru, memberikan pengguna pilihan pembayaran yang lebih beragam dan lebih nyaman.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Bagikan
Komentar
0/400
ForeverBuyingDips
· 18jam yang lalu
Hanya orang bodoh yang percaya pada omong kosong visa ini.
Lihat AsliBalas0
SeeYouInFourYears
· 18jam yang lalu
visa masih hanya memikirkan cara untuk menghasilkan uang ya
Lihat AsliBalas0
NFTragedy
· 18jam yang lalu
visa cepat hancur
Lihat AsliBalas0
NeverVoteOnDAO
· 18jam yang lalu
Males memberikan suara, siapa pun yang berkata benar.
Baru-baru ini, kepala bisnis mata uang kripto Visa, Cuy Sheffield, mengemukakan pandangan yang menarik, bahwa meskipun stablecoin sedang naik daun, dampaknya terhadap raksasa pembayaran tradisional terbatas.
Sheffield menunjukkan bahwa meskipun stablecoin menawarkan pilihan untuk melakukan pembayaran langsung tanpa kartu kredit, Visa memandangnya sebagai peluang dan bukan ancaman. Saat ini, stablecoin terutama digunakan untuk transfer dalam jumlah besar, sementara penggunaan dalam konsumsi kecil sehari-hari masih rendah. Ia percaya bahwa potensi nyata dari stablecoin terletak di negara-negara berkembang yang mengalami kekurangan dolar, seperti Argentina dan Nigeria.
Pandangan ini sebenarnya menyoroti beberapa poin kunci berikut:
1. Di negara maju, penggunaan kartu kredit telah menjadi bagian dari kehidupan dan sulit untuk digantikan dalam waktu dekat.
2. Di negara dengan mata uang yang tidak stabil, permintaan masyarakat terhadap stablecoin yang terikat pada dolar AS semakin mendesak.
3. Visa dan raksasa keuangan tradisional lainnya sedang aktif memasuki pasar baru ini.
Situasi ini mirip dengan hubungan antara jaringan kedai kopi mewah dan warung pinggir jalan. Kedua belah pihak menargetkan kelompok pelanggan yang berbeda, tetapi dapat saling memanfaatkan keunggulan. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan hal berikut:
1. Stablecoin sulit untuk menggoyang pasar kartu kredit negara maju dalam jangka pendek.
2. Di negara dengan kontrol valuta asing yang ketat, stablecoin memiliki keunggulan yang signifikan.
3. Raksasa pembayaran tradisional juga sedang memantau dan terlibat dalam pasar baru yang sedang berkembang ini.
Untuk pengguna biasa, dapat membuat pilihan berdasarkan wilayah dan kebutuhan yang ada:
- Penduduk negara maju dapat terus menggunakan layanan kartu kredit yang nyaman.
- Pengguna pasar berkembang dapat mencoba kenyamanan yang ditawarkan oleh stablecoin.
- Investor dapat memperhatikan perkembangan di bidang pembayaran lintas batas.
Perlu dicatat bahwa munculnya teknologi baru tidak selalu bertujuan untuk menggantikan sistem yang ada, seringkali mereka dapat saling melengkapi dan bersama-sama mendorong inovasi dan kemajuan dalam industri pembayaran. Seiring dengan perkembangan teknologi finansial global yang terus menerus, kita mungkin akan menyaksikan penggabungan antara metode pembayaran tradisional dan mata uang digital baru, memberikan pengguna pilihan pembayaran yang lebih beragam dan lebih nyaman.