Mantan Aktris Terkenal Jepang Luncurkan Proyek Aset Kripto yang Memicu Perdebatan
Baru-baru ini, proyek Aset Kripto yang diluncurkan oleh mantan aktris terkenal Jepang telah memicu perbincangan luas di industri. Proyek ini menarik perhatian banyak investor dengan model ekonomi token yang unik dan rencana pengembangan yang ambisius, sekaligus menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan dan risikonya.
Aktor ini sebelumnya pernah merilis karya seni digital NFT pada tahun 2021, dengan harga per lembar mencapai 170.000 RMB, memecahkan rekor saat itu. Setelah beberapa tahun, dia kembali memasuki bidang Web3, memilih untuk menerbitkan koin di jaringan Solana.
Namun, rencana alokasi koin proyek ini telah menimbulkan banyak kontroversi. Diketahui, 50% koin akan dikunci hingga tahun 2069, 20% untuk presale, dan 15% untuk kolam likuiditas. Jangka waktu penguncian yang begitu lama dan proporsi presale yang tinggi membuat beberapa analis khawatir tentang prospek perkembangan jangka panjang proyek ini.
Peta jalan proyek mencakup beberapa tahap, meliputi ekonomi penggemar, teknologi AI, organisasi otonomi terdesentralisasi (DAO) dan konsep populer lainnya. Namun, beberapa orang dalam industri menunjukkan bahwa rencana ini mungkin terlalu ambisius, dan sulit untuk direalisasikan.
Dari sudut pandang ekonomi penggemar, proyek ini mencoba menggabungkan efek bintang dengan Aset Kripto. Namun, ada analisis yang berpendapat bahwa terdapat perbedaan mendasar antara perilaku konsumsi penggemar tradisional dan investasi Aset Kripto, sehingga penggabungan keduanya mungkin menghadapi banyak tantangan.
Selain itu, implementasi teknologi proyek dan latar belakang tim operasional juga memicu beberapa diskusi. Beberapa ahli menunjukkan bahwa beberapa desain dalam buku putih proyek tampaknya terinspirasi oleh beberapa proyek enkripsi yang pernah bermasalah, yang mungkin membawa risiko potensial.
Untuk investor yang berminat berpartisipasi dalam proyek ini, para profesional di industri ini memberikan beberapa saran:
Tetap rasional, jangan terjebak oleh fluktuasi harga jangka pendek.
Teliti dengan seksama buku putih proyek dan model ekonomi koin, untuk mengevaluasi keberlanjutan jangka panjangnya.
Perhatikan risiko likuiditas, terutama pada tahap awal proyek.
Memperhatikan dinamika regulasi terkait, otoritas regulasi keuangan Jepang baru-baru ini mengambil beberapa langkah terhadap proyek serupa.
Secara keseluruhan, proyek yang menggabungkan efek bintang dari dunia hiburan dan Aset Kripto ini mewakili sebuah percobaan baru. Ini tidak hanya menunjukkan potensi aplikasi teknologi Web3 di berbagai bidang, tetapi juga mencerminkan keadaan saat ini di pasar Aset Kripto yang dipenuhi dengan inovasi dan risiko. Terlepas dari bagaimana arah proyek ini nantinya, ini memberikan kita sebuah kasus unik untuk mengamati gabungan antara IP bintang dan teknologi blockchain.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Mantan bintang Jepang menerbitkan koin di rantai Solana, posisi lock-up jangka panjang memicu kontroversi
Mantan Aktris Terkenal Jepang Luncurkan Proyek Aset Kripto yang Memicu Perdebatan
Baru-baru ini, proyek Aset Kripto yang diluncurkan oleh mantan aktris terkenal Jepang telah memicu perbincangan luas di industri. Proyek ini menarik perhatian banyak investor dengan model ekonomi token yang unik dan rencana pengembangan yang ambisius, sekaligus menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan dan risikonya.
Aktor ini sebelumnya pernah merilis karya seni digital NFT pada tahun 2021, dengan harga per lembar mencapai 170.000 RMB, memecahkan rekor saat itu. Setelah beberapa tahun, dia kembali memasuki bidang Web3, memilih untuk menerbitkan koin di jaringan Solana.
Namun, rencana alokasi koin proyek ini telah menimbulkan banyak kontroversi. Diketahui, 50% koin akan dikunci hingga tahun 2069, 20% untuk presale, dan 15% untuk kolam likuiditas. Jangka waktu penguncian yang begitu lama dan proporsi presale yang tinggi membuat beberapa analis khawatir tentang prospek perkembangan jangka panjang proyek ini.
Peta jalan proyek mencakup beberapa tahap, meliputi ekonomi penggemar, teknologi AI, organisasi otonomi terdesentralisasi (DAO) dan konsep populer lainnya. Namun, beberapa orang dalam industri menunjukkan bahwa rencana ini mungkin terlalu ambisius, dan sulit untuk direalisasikan.
Dari sudut pandang ekonomi penggemar, proyek ini mencoba menggabungkan efek bintang dengan Aset Kripto. Namun, ada analisis yang berpendapat bahwa terdapat perbedaan mendasar antara perilaku konsumsi penggemar tradisional dan investasi Aset Kripto, sehingga penggabungan keduanya mungkin menghadapi banyak tantangan.
Selain itu, implementasi teknologi proyek dan latar belakang tim operasional juga memicu beberapa diskusi. Beberapa ahli menunjukkan bahwa beberapa desain dalam buku putih proyek tampaknya terinspirasi oleh beberapa proyek enkripsi yang pernah bermasalah, yang mungkin membawa risiko potensial.
Untuk investor yang berminat berpartisipasi dalam proyek ini, para profesional di industri ini memberikan beberapa saran:
Secara keseluruhan, proyek yang menggabungkan efek bintang dari dunia hiburan dan Aset Kripto ini mewakili sebuah percobaan baru. Ini tidak hanya menunjukkan potensi aplikasi teknologi Web3 di berbagai bidang, tetapi juga mencerminkan keadaan saat ini di pasar Aset Kripto yang dipenuhi dengan inovasi dan risiko. Terlepas dari bagaimana arah proyek ini nantinya, ini memberikan kita sebuah kasus unik untuk mengamati gabungan antara IP bintang dan teknologi blockchain.