Baru-baru ini, ponsel baru T1 yang diluncurkan oleh Grup Trump memicu kontroversi yang cukup besar. Perangkat yang dijual seharga 499 dolar AS ini awalnya mengklaim menggunakan ponsel dan layanan 'Made in America', namun berita terbaru menunjukkan bahwa deskripsi terkait di situs web resminya telah mengalami perubahan halus.
Pernyataan 'Made in America' sebelumnya diganti dengan 'Desain Kebanggaan Amerika', dan ponsel ini disebut 'dilahirkan di Amerika'. Perubahan frasa ini memicu keraguan di luar mengenai asal sebenarnya dari ponsel T1.
Sebenarnya, saat ini belum ada bukti yang meyakinkan bahwa ponsel T1 benar-benar dibuat di daratan Amerika. Beberapa ahli industri sebelumnya telah menunjukkan bahwa di dalam negeri Amerika masih kurang rantai pasokan manufaktur smartphone yang lengkap dan matang. Meskipun tahap perakitan akhir dilakukan di Amerika, masih diperlukan ketergantungan besar pada komponen dari luar negeri.
Kontroversi ini menyoroti kompleksitas 'produksi lokal' dalam konteks globalisasi. Meskipun banyak merek bersemangat menekankan produksi lokal untuk menarik konsumen, dalam praktiknya sering menghadapi berbagai tantangan. Bagi konsumen, saat memilih produk, mereka tidak hanya perlu memperhatikan promosi merek, tetapi juga memahami situasi nyata produk tersebut.
Seiring dengan perkembangan ini, orang-orang mulai berpikir: bagaimana seharusnya mendefinisikan 'produk lokal' atau 'produksi dalam negeri' dalam rantai industri yang sangat global saat ini? Pertanyaan ini tidak hanya menyangkut integritas bisnis, tetapi juga melibatkan kebijakan perdagangan internasional dan perlindungan hak konsumen serta isu-isu luas lainnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
8
Bagikan
Komentar
0/400
Layer3Dreamer
· 06-30 07:28
secara teoritis, ini hanya kegagalan pemasaran L1 lainnya... asumsi kepercayaan rekursif di mana-mana smh
Lihat AsliBalas0
APY追逐者
· 06-30 06:02
Wah, ini benar-benar Dianggap Bodoh.
Lihat AsliBalas0
BlindBoxVictim
· 06-28 08:50
Tertawa, ngomong-ngomong, bukankah itu masih dibuat di China?
Lihat AsliBalas0
PerpetualLonger
· 06-28 08:50
turun麻了也在buy the dip 看好T1ReboundTo da moon
Lihat AsliBalas0
TommyTeacher
· 06-28 08:49
Sudah terjadi lagi, made in USA.
Lihat AsliBalas0
FUD_Vaccinated
· 06-28 08:30
Lagi-lagi sebuah trik untuk play people for suckers?
Baru-baru ini, ponsel baru T1 yang diluncurkan oleh Grup Trump memicu kontroversi yang cukup besar. Perangkat yang dijual seharga 499 dolar AS ini awalnya mengklaim menggunakan ponsel dan layanan 'Made in America', namun berita terbaru menunjukkan bahwa deskripsi terkait di situs web resminya telah mengalami perubahan halus.
Pernyataan 'Made in America' sebelumnya diganti dengan 'Desain Kebanggaan Amerika', dan ponsel ini disebut 'dilahirkan di Amerika'. Perubahan frasa ini memicu keraguan di luar mengenai asal sebenarnya dari ponsel T1.
Sebenarnya, saat ini belum ada bukti yang meyakinkan bahwa ponsel T1 benar-benar dibuat di daratan Amerika. Beberapa ahli industri sebelumnya telah menunjukkan bahwa di dalam negeri Amerika masih kurang rantai pasokan manufaktur smartphone yang lengkap dan matang. Meskipun tahap perakitan akhir dilakukan di Amerika, masih diperlukan ketergantungan besar pada komponen dari luar negeri.
Kontroversi ini menyoroti kompleksitas 'produksi lokal' dalam konteks globalisasi. Meskipun banyak merek bersemangat menekankan produksi lokal untuk menarik konsumen, dalam praktiknya sering menghadapi berbagai tantangan. Bagi konsumen, saat memilih produk, mereka tidak hanya perlu memperhatikan promosi merek, tetapi juga memahami situasi nyata produk tersebut.
Seiring dengan perkembangan ini, orang-orang mulai berpikir: bagaimana seharusnya mendefinisikan 'produk lokal' atau 'produksi dalam negeri' dalam rantai industri yang sangat global saat ini? Pertanyaan ini tidak hanya menyangkut integritas bisnis, tetapi juga melibatkan kebijakan perdagangan internasional dan perlindungan hak konsumen serta isu-isu luas lainnya.