Antara 5 hingga 9 Juni, harga Bitcoin naik signifikan dari 100 ribu dolar AS mendekati 110 ribu dolar AS, hampir menyentuh titik tertinggi dalam sejarah. Apakah gelombang rebound ini benar-benar mencerminkan pemulihan penuh sentimen pasar? Kita perlu menganalisis faktor pendorong nyata dari rebound ini melalui data RMMPC.
Analisis data RMMPC terbaru menunjukkan bahwa dalam siklus pemulihan kali ini, garis biru yang mewakili wilayah Amerika Serikat dan garis kuning yang mewakili wilayah Eropa mengalami kenaikan harga yang sejalan, sementara garis merah yang mewakili wilayah Asia menunjukkan tren penurunan yang jelas. Perbedaan data ini dengan jelas menunjukkan bahwa pemulihan kali ini terutama didorong oleh dana dari Eropa dan Amerika.
Namun, fenomena yang patut diperhatikan adalah bahwa ketika harga Bitcoin mendekati puncak sejarah, puncak kurva dana Eropa dan Amerika (ditandai dengan 1 pada gambar) jelas berada di bawah level harga sejarah yang sama (ditandai dengan 2). Fenomena ini menunjukkan bahwa dorongan dana Eropa dan Amerika terhadap harga serta sentimen pasar secara keseluruhan tidak sekuat sebelumnya.
Analisis lebih lanjut terhadap data wilayah Amerika Serikat dapat mengungkap lebih banyak petunjuk: meninjau data historis, pergerakan cepat garis biru ke bawah biasanya mengindikasikan bahwa dana di wilayah Amerika Serikat sedang mengurangi kontribusinya terhadap harga, fenomena ini merupakan faktor negatif baik untuk pergerakan jangka pendek maupun kinerja jangka menengah dari Bitcoin (area bayangan merah menunjukkan contoh tipikal dari pola ini).
Dalam sejarah, ketika ada tanda-tanda penarikan dana dari Amerika, dana dari Asia sering kali akan masuk ke pasar untuk mengambil alih. Namun, dalam pemulihan kali ini, dana dari Asia tampak jelas dalam keadaan "absen", tidak mampu melanjutkan untuk menyerap likuiditas pasar. Pola anomali aliran dana regional ini patut diwaspadai oleh para investor.
Perubahan pola aliran dana ini mungkin menandakan adanya perubahan halus dalam struktur pasar, dan para investor harus memperhatikan perubahan aliran dana berikutnya serta dampaknya terhadap pergerakan harga.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Antara 5 hingga 9 Juni, harga Bitcoin naik signifikan dari 100 ribu dolar AS mendekati 110 ribu dolar AS, hampir menyentuh titik tertinggi dalam sejarah. Apakah gelombang rebound ini benar-benar mencerminkan pemulihan penuh sentimen pasar? Kita perlu menganalisis faktor pendorong nyata dari rebound ini melalui data RMMPC.
Analisis data RMMPC terbaru menunjukkan bahwa dalam siklus pemulihan kali ini, garis biru yang mewakili wilayah Amerika Serikat dan garis kuning yang mewakili wilayah Eropa mengalami kenaikan harga yang sejalan, sementara garis merah yang mewakili wilayah Asia menunjukkan tren penurunan yang jelas. Perbedaan data ini dengan jelas menunjukkan bahwa pemulihan kali ini terutama didorong oleh dana dari Eropa dan Amerika.
Namun, fenomena yang patut diperhatikan adalah bahwa ketika harga Bitcoin mendekati puncak sejarah, puncak kurva dana Eropa dan Amerika (ditandai dengan 1 pada gambar) jelas berada di bawah level harga sejarah yang sama (ditandai dengan 2). Fenomena ini menunjukkan bahwa dorongan dana Eropa dan Amerika terhadap harga serta sentimen pasar secara keseluruhan tidak sekuat sebelumnya.
Analisis lebih lanjut terhadap data wilayah Amerika Serikat dapat mengungkap lebih banyak petunjuk: meninjau data historis, pergerakan cepat garis biru ke bawah biasanya mengindikasikan bahwa dana di wilayah Amerika Serikat sedang mengurangi kontribusinya terhadap harga, fenomena ini merupakan faktor negatif baik untuk pergerakan jangka pendek maupun kinerja jangka menengah dari Bitcoin (area bayangan merah menunjukkan contoh tipikal dari pola ini).
Dalam sejarah, ketika ada tanda-tanda penarikan dana dari Amerika, dana dari Asia sering kali akan masuk ke pasar untuk mengambil alih. Namun, dalam pemulihan kali ini, dana dari Asia tampak jelas dalam keadaan "absen", tidak mampu melanjutkan untuk menyerap likuiditas pasar. Pola anomali aliran dana regional ini patut diwaspadai oleh para investor.
Perubahan pola aliran dana ini mungkin menandakan adanya perubahan halus dalam struktur pasar, dan para investor harus memperhatikan perubahan aliran dana berikutnya serta dampaknya terhadap pergerakan harga.