
Rugging (yang sering disebut sebagai "pulling the rug" atau "rug pull") adalah praktik penipuan dalam industri kripto, di mana pendiri proyek atau tim pengembang secara tiba-tiba menjual semua token milik mereka lalu menghilang setelah mengumpulkan dana dari para investor. Hal ini menyebabkan nilai token anjlok dengan sangat cepat dan investor menanggung kerugian besar. Praktik ini marak terjadi pada proyek token baru, khususnya di bursa terdesentralisasi yang hambatan pencatatannya relatif rendah. Rugging memanfaatkan sifat spekulatif pasar kripto serta celah regulasi, sehingga membawa dampak negatif bagi industri secara menyeluruh.
Rugging biasanya memiliki beberapa ciri utama. Pertama, pencipta proyek membangun hype (antusiasme berlebihan) lewat media sosial untuk menciptakan FOMO (takut ketinggalan), mendorong investor agar segera berpartisipasi. Kedua, tim proyek umumnya anonim, minim transparansi, dan tidak memiliki rekam jejak yang dapat diverifikasi. Ketiga, likuiditas token biasanya ditempatkan pada pool yang kecil dan tidak dikunci, sehingga pendiri proyek mudah menarik seluruh likuiditas. Terakhir, proyek kerap tidak memiliki roadmap produk yang jelas atau inovasi teknis substansial, lebih mengandalkan promosi serta hype daripada keunggulan teknologi.
Dari sisi dampak pasar, kasus rugging merusak kepercayaan investor dan menghambat pertumbuhan proyek berkualitas. Setelah sebuah proyek dipastikan melakukan rug pull, dana investor langsung lenyap dan, karena transaksi blockchain bersifat tidak dapat dibatalkan, korban hampir tidak dapat memulihkan kerugiannya. Kejadian semacam ini sering memicu kepanikan pasar, menimbulkan krisis kepercayaan dan tekanan jual pada proyek-proyek kecil lainnya, sehingga menciptakan efek domino. Selain itu, frekuensi kasus rugging yang tinggi juga menarik atensi regulator, berpotensi mendorong kebijakan pengawasan yang lebih ketat bagi industri kripto.
Rugging menghadirkan berbagai risiko dan tantangan. Secara hukum, meskipun banyak negara belum memiliki kerangka regulasi aset kripto yang memadai, rugging pada dasarnya merupakan penipuan dan dapat dijerat pidana. Dari aspek teknis, celah keamanan pada smart contract seringkali memungkinkan terjadinya rugging melalui izin kontrak yang lemah. Kurangnya edukasi investor masih menjadi tantangan besar, karena banyak investor pemula belum mampu mengidentifikasi proyek berisiko tinggi. Selain itu, sifat terbuka dan anonim dari ekosistem terdesentralisasi membuat pelacakan dan menindak pelaku sangat sulit.
Meski rug pull merugikan industri, masalah ini juga mendorong tumbuhnya mekanisme perlindungan mandiri di komunitas kripto. Sekarang, semakin banyak investor yang mengutamakan audit kode, pemeriksaan rekam jejak tim, serta memastikan status penguncian likuiditas. Layanan audit independen dan platform manajemen risiko juga terus bermunculan, memberikan perlindungan tambahan bagi investor. Memahami sekaligus mencegah rugging menjadi kunci menjaga kesehatan perkembangan pasar kripto. Hanya dengan kombinasi tata kelola industri, inovasi teknologi, dan pengawasan yang tepat, praktik penipuan semacam ini dapat diminimalkan. Dengan begitu, kepentingan investor tetap terlindungi.


