
KH/s (Kilohash per second) merupakan satuan dasar untuk mengukur daya komputasi dalam industri penambangan cryptocurrency. Satuan ini menunjukkan kemampuan perangkat dalam melakukan 1.000 kalkulasi hash setiap detik dan menjadi indikator penting terkait performa serta efisiensi alat penambangan. Pada jaringan blockchain, penambang memverifikasi transaksi dan berusaha memecahkan teka-teki matematika melalui kalkulasi hash demi mendapatkan peluang memperoleh hadiah blok. Seiring persaingan penambangan cryptocurrency yang semakin meningkat, KH/s secara bertahap digantikan satuan lebih besar seperti MH/s (Megahash per second), GH/s (Gigahash per second), TH/s (Terahash per second), bahkan PH/s (Petahash per second), terutama di sektor penambangan utama seperti Bitcoin.
KH/s sebagai satuan hashrate penambangan bermula sejak masa awal perkembangan cryptocurrency. Saat Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, CPU komputer rumahan dapat mencapai tingkat hashrate di level KH/s, yang saat itu sudah cukup untuk penambangan efektif. Satuan ini mengadopsi awalan "kilo" dari Sistem Satuan Internasional (SI), yang berarti kelipatan 1.000, dikombinasikan dengan operasi hash per detik sebagai standar pengukuran.
Pada beberapa tahun pertama jaringan Bitcoin, KH/s menjadi satuan utama untuk mengukur performa perangkat penambangan. Seiring meningkatnya tingkat kesulitan penambangan dan munculnya perangkat keras khusus, terutama dengan perkembangan Unit Pemrosesan Grafis (Graphics Processing Unit/GPU), Field-Programmable Gate Array (FPGA), dan Sirkuit Terintegrasi Khusus Aplikasi (Application-Specific Integrated Circuit/ASIC), tingkat hashrate penambangan melonjak tajam dan KH/s kemudian digunakan sebagai satuan yang lebih kecil. Namun, KH/s tetap relevan sebagai satuan pengukuran untuk beberapa cryptocurrency dengan algoritma yang lebih sederhana atau skala jaringan yang lebih kecil.
Hashrate mengacu pada kecepatan kalkulasi fungsi hash, dan KH/s menandakan kemampuan menyelesaikan 1.000 operasi hash per detik. Dalam penambangan cryptocurrency, perangkat penambangan secara terus-menerus mencoba nonce berbeda yang diinput bersama data header blok ke dalam fungsi hash (misalnya SHA-256), dengan harapan menghasilkan nilai hash sesuai tingkat kesulitan yang berlaku.
Mekanisme kerja penambangan meliputi:
Berbagai cryptocurrency menggunakan algoritma hash berbeda, seperti Bitcoin dengan SHA-256, Ethereum dengan Ethash, dan Litecoin dengan Scrypt. Penulisan nama algoritma menggunakan huruf kapital sesuai standar. Perangkat keras yang sama menghasilkan hashrate berbeda tergantung pada kompleksitas algoritma yang digunakan.
Seiring perkembangan teknologi blockchain dan industri cryptocurrency, pemanfaatan KH/s sebagai satuan daya komputasi juga terus berubah:
Walaupun KH/s kini menjadi satuan kecil untuk cryptocurrency utama seperti Bitcoin, satuan ini tetap menjadi konsep dasar untuk memahami dan mengukur keamanan jaringan blockchain serta efisiensi penambangan.
Sebagai satuan pengukuran inti dalam ekosistem cryptocurrency, KH/s mencerminkan mekanisme utama model keamanan jaringan blockchain. Meski teknologi terus berkembang, pemahaman mengenai KH/s dan pengukuran daya komputasi terkait menjadi kunci untuk memahami keamanan jaringan blockchain, tingkat desentralisasi, dan konsumsi energi. Seiring kemajuan teknologi penambangan dan evolusi mekanisme konsensus blockchain, pengukuran daya komputasi akan terus beradaptasi. Namun, konsep dasarnya sebagai pengukuran kapasitas komputasi jaringan blockchain tetap relevan. Bagi investor, penambang, dan pengembang, menguasai konsep ini membantu menilai kesehatan jaringan secara akurat dan membuat keputusan yang lebih baik.


