Dalam kasus-kasus kriminal yang melibatkan mata uang virtual, seringkali diperlukan bagi otoritas yudisial untuk menentukan jumlah mata uang kripto yang terlibat. Namun, dalam kebijakan regulasi domestik saat ini tentang mata uang virtual, tidak ada lembaga yang diizinkan untuk memberikan layanan penetapan harga untuk transaksi mata uang kripto. Meskipun dalam praktiknya, otoritas yudisial seringkali melikuidasi mata uang kripto yang disita melalui agensi pihak ketiga, hal ini biasanya terjadi setelah putusan pengadilan.

Menurut pengalaman praktis Pengacara Liu, sulit untuk menentukan nilai mata uang kripto yang terlibat pada awal proses pidana. Jadi, apa yang seharusnya dilakukan pengadilan ketika nilai mata uang kripto yang disita mengalami apresiasi atau depresiasi selama prosedur pidana?

Pengacara Liu membahas topik ini dari tiga perspektif: volatilitas nilai mata uang kripto yang tinggi, pentingnya menentukan jumlah yang terlibat dalam kasus pidana, dan bagaimana menentukan nilai dalam kasus pidana yang melibatkan mata uang virtual.

1. Volatilitas Pasar Tinggi dari Mata Uang Virtual

Saat Pengacara Liu mengetik, harga Bitcoin telah turun menjadi $93.000. Meskipun menganalisis tren harga Bitcoin pada dasarnya adalah analisis keuangan, dan Liu, sebagai profesional hukum, hanya memiliki pemahaman yang dangkal tentang keuangan, dari perspektif metafisik, tampaknya ada kebenaran di dalamnya: selama Festival Musim Semi di Tiongkok, pasar mata uang kripto cenderung tidak melihat kenaikan yang signifikan.

(Pada hari keenam Tahun Baru China, pasar kripto tampaknya dipenuhi dengan warna merah. Meskipun ini mungkin mencerminkan beberapa warna tradisional yang meriah, bagi mereka di dunia kripto, ini lebih seperti pemandangan keputusasaan.)

Volatilitas tinggi harga adalah karakteristik dasar dari mata uang kripto mainstream maupun non-mainstream (kecuali stablecoin seperti USDT, USDC, dll.). Namun, siapa pun yang memiliki pemahaman tentang hukum tahu bahwa karakteristik dasar dari hukum adalah stabilitas, dan ia tidak menyukai “hiperaktivitas”. Volatilitas tinggi harga kriptocurrency secara tidak terhindarkan menimbulkan tantangan signifikan dalam pelaksanaan hukum. Misalnya, ketika kepolisian mengajukan kasus pidana, nilai mata uang virtual yang disita mungkin hanya sebesar 1 juta RMB, tetapi pada saat pengadilan mengeluarkan putusan, nilai mata uang kripto tersebut mungkin telah melonjak menjadi 10 juta RMB. Atau, nilai mata uang virtual yang disita mungkin menjadi nol pada saat pengadilan membuat putusannya (ini adalah skenario umum di dunia kripto).

Jika itu adalah situasi pertama, selain dari terdakwa dan pengacaranya dan keluarganya yang tidak bahagia, semua orang lain akan senang - korban akan mendapatkan jaminan kompensasi, dan penegak hukum akan memiliki motivasi lebih untuk menuntut kasus tersebut. Namun, dalam kasus terakhir, hal yang berlawanan terjadi: terdakwa dan pengacaranya dan keluarganya akan bahagia, sementara semua orang lain akan kecewa, karena nilai nol dalam mata uang kripto dapat menunjukkan bahwa kasus tersebut tidak lagi merupakan tindak pidana.

2. Mengapa penting untuk menentukan jumlah yang terlibat?

Saat ini, sebagian besar kasus yang melibatkan mata uang kripto terkonsentrasi pada bidang kejahatan ekonomi dan kejahatan yang menghambat tata kelola sosial (seperti kejahatan kepercayaan). Faktor yang sangat penting dalam elemen konstituen dari kejahatan tersebut adalah jumlah yang terlibat. Misalnya, dalam keadaan normal, jika jumlahnya kurang dari 3.000 RMB, itu tidak membentuk kejahatan penipuan. Dalam skema piramida, jika jumlah yang terlibat kurang dari 2,5 juta, tidak dapat dijatuhi hukuman lebih dari lima tahun penjara. (Di sini, Pengacara Liu menggunakan metode variabel terkendali dalam eksperimen sains dan teknik dan tidak mempertimbangkan keadaan lain.)

Selain itu, untuk kasus kriminal, tidak hanya tahap pelaporan kasus kriminal polisi yang harus dipertimbangkan, tetapi juga prosedur selanjutnya dari kejaksaan dan pengadilan. Jumlah uang yang terlibat yang tidak terduga akan seperti kucing Schrödinger, membuat jaksa dan hakim yang mengejar penanganan kasus berkualitas tinggi merasa gelisah.

Oleh karena itu, jumlah uang yang jelas terlibat sangat penting untuk pengajuan, peninjauan dan penuntutan, persidangan, dan bahkan eksekusi berikutnya dalam kasus pidana.

3. Apa yang Harus Dilakukan Setelah Nilai Mata Uang Kripto yang Terlibat Meningkat atau Menurun?

Dari analisis di atas, kami memahami bahwa satu tugas penting dalam praktik yudisial adalah menentukan jumlah yang terlibat dalam kasus kriminal terkait mata uang virtual. Tetapi bagaimana seharusnya hal ini dilakukan secara tepat?

Saat ini, ada beberapa metode untuk menentukan jumlah yang terlibat dalam kasus kriminal:

1. Ditentukan oleh Pusat Pengakuan Harga: Menurut 'Panduan Pengakuan Harga' yang dikeluarkan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, harga dalam kasus pidana dapat diakui oleh lembaga pengakuan harga (yaitu pusat pengakuan harga lokal). Metode yang digunakan termasuk berbasis pasar, berbasis biaya, berbasis pendapatan, dan pendekatan konsultasi ahli. Namun, menurut 'Pemberitahuan 9.24' (Pemberitahuan tentang Lebih Lanjut Mencegah dan Menangani Risiko Perdagangan dan Spekulasi Mata Uang Virtual), tidak ada lembaga di China yang diizinkan untuk memberikan layanan penetapan harga untuk transaksi mata uang virtual. Oleh karena itu, terdapat kontroversi yang signifikan mengenai apakah pusat pengakuan harga dapat menilai harga mata uang virtual yang terlibat. Pengacara Liu berpendapat bahwa pusat pengakuan harga seharusnya tidak terlibat dalam menentukan harga mata uang virtual dalam kasus pidana.
2. Harga Transaksi Pasar sebagai Acuan: Beberapa otoritas yudisial mengacu pada harga transaksi pasar mata uang kripto di bursa utama (menggunakan USDT sebagai patokan) untuk menentukan harga mata uang kripto yang terlibat. Misalnya, putusan pidana dalam kasus pencurian Li (Pengadilan Distrik Futian Shenzhen, 2020, Putusan Pidana No. 0304) menggunakan metode ini. Namun, ada kelemahan dalam pendekatan ini: saat ini China tidak mengizinkan bursa mata uang kripto untuk memberikan layanan kepada penduduk China. Oleh karena itu, apakah otoritas yudisial dapat menggunakan layanan penetapan harga dari bursa mata uang kripto asing sebagai pengecualian adalah, menurut Liu, tidak diperbolehkan.
3. Penentuan Harga dari Lembaga Pihak Ketiga atau Pendapat Penilaian Yudisial: Meskipun lembaga penilai pihak ketiga berbeda dari pusat pengakuan harga resmi, mereka masih menyediakan layanan penetapan harga untuk mata uang virtual, dan model ini tidak memiliki perbedaan mendasar dari yang pertama. Sulit untuk menghindari larangan yang ditetapkan dalam "Pemberitahuan 9.24." Terutama dalam penilaian yudisial mata uang virtual yang terlibat, tindakan tersebut melampaui ruang lingkup penilaian yudisial. Lembaga penilai yudisial tidak memiliki wewenang atau kualifikasi untuk menentukan harga mata uang virtual yang terlibat dalam suatu kasus.
4. Berdasarkan Hasil Tersangka/Terdakwa dari Penjualan atau Kerugian Korban: Karena investasi dan perdagangan mata uang virtual tidak dilarang di Tiongkok, dalam kasus pidana yang melibatkan pengembalian aset (seperti penipuan atau pencurian) atau penyitaan aset (seperti mengatur dan memimpin skema piramida, mengoperasikan perjudian, atau bisnis ilegal), jika tersangka / terdakwa telah menjual atau menukar mata uang virtual yang terlibat dengan aset lain, Nilai realisasi dari penjualan atau nilai properti yang dipertukarkan dapat digunakan untuk menentukan jumlah yang terlibat. Jika hasil penjualan tersangka/terdakwa sulit dihitung tetapi jumlah kerugian korban jelas, jumlah kerugian korban harus diprioritaskan untuk menentukan jumlah yang terlibat. Ini didasarkan pada prinsip dasar dalam kasus pidana: prinsip "korban tidak untung" (Juga perlu untuk menegakkan prinsip "jika ragu, dukung terdakwa). Misalnya, jika korban membeli mata uang virtual seharga 10.000 RMB dan dicuri, dan pada saat pengadilan mengeluarkan putusannya, mata uang virtual telah dihargai menjadi 100.000 RMB, pengadilan harus menentukan jumlah yang terlibat sebagai 10.000 RMB. Jika jumlah kerugian korban (harga beli) tidak dapat ditentukan, nilai pasar mata uang virtual pada saat penilaian dapat dipertimbangkan.

4. Kesimpulan

Volatilitas harga mata uang virtual membuatnya penting bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus kriminal untuk memperhatikan nilai mata uang virtual yang terlibat. Bahkan untuk stablecoin seperti USDT atau USDC, kita tidak dapat mengasumsikan bahwa nilainya akan selalu tetap setara dengan dolar AS, karena tidak ada jaminan bahwa Tether atau lembaga terpusat lainnya tidak akan runtuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera, secara akurat, dan secara hukum menentukan nilai mata uang virtual yang terlibat dan menangani apresiasi atau depresiasi aset tersebut selama periode penyitaan dalam kasus kriminal.

Dalam praktik yudisial saat ini, terdapat solusi matang untuk pembuangan yudisial yang legal dan patuh terhadap mata uang kripto yang terlibat, yang sangat penting untuk melindungi hak-hak hukum korban, tersangka, dan terdakwa dalam kasus pidana.

Penafian:

1. Artikel ini diterjemahkan dari [Panewslab]. Hak cipta milik penulis asli [Pengacara Liu Zhengyao]. Jika Anda memiliki keberatan terhadap penggandaan, silakan hubungi Gate Belajartim, tim akan menanganinya secepat mungkin sesuai dengan prosedur yang relevan.
2. Penafian: Pandangan dan opini yang terungkap dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan tidak merupakan saran investasi apa pun.
3. Versi bahasa lain dari artikel ini diterjemahkan oleh tim Belajar gate. Kecuali dinyatakan lain, artikel yang diterjemahkan tidak boleh disalin, didistribusikan atau diplagiatkan.