Micron Technology adalah perusahaan semikonduktor kelas dunia yang menawarkan produk inti seperti DRAM, NAND flash memory, dan SSD. Saham perusahaan ini diperdagangkan dengan simbol ticker MU di bursa NASDAQ. Dalam beberapa tahun terakhir, pesatnya kemajuan teknologi AI telah menjadikan saham MU sorotan utama bagi investor.
Pada kuartal keempat tahun fiskal 2025, Micron Technology mencatat kinerja keuangan yang kuat, dengan laba per saham (EPS) yang disesuaikan sebesar US$3,03 dan pendapatan sebesar US$11,32 miliar, naik 46% tahun-ke-tahun dan melampaui proyeksi analis.
CEO Sanjay Mehrotra menegaskan bahwa perusahaan berhasil mencatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah pada segmen pusat data dan optimis pertumbuhan kuat akan berlanjut hingga tahun fiskal 2026.
Meningkatnya penerapan AI mendorong lonjakan permintaan chip memori bandwidth tinggi, menjadikan produk HBM (High Bandwidth Memory) Micron sebagai produk unggulan di pasar. Pada kuartal IV tahun fiskal 2025, penjualan HBM Micron hampir mencapai US$2 miliar, dengan target penjualan tahunan diproyeksikan mencapai US$8 miliar pada 2026.
Pada September 2025, harga saham MU naik sekitar 38% dan kini diperdagangkan di kisaran US$164,62.
Micron Technology memproyeksikan pendapatan pada kuartal pertama tahun fiskal 2026 sebesar US$12,5 miliar. Margin kotor diperkirakan sebesar 51,5%. Kedua capaian ini melampaui ekspektasi pasar. Perusahaan juga mendapat keuntungan dari CHIPS Act pemerintah Amerika Serikat, dengan subsidi senilai US$6,2 miliar untuk meningkatkan daya saingnya di rantai pasok semikonduktor global.
Kepemimpinan Micron Technology di sektor penyimpanan AI, kinerja keuangan yang kokoh, serta dukungan kebijakan yang menguntungkan menjadikan saham MU pilihan investasi yang menarik. Meski demikian, investor tetap harus memperhatikan perubahan ekonomi global, inovasi teknologi, dan dinamika persaingan pasar.