Dalam pasar kripto, stablecoin adalah instrumen penting untuk mengatasi masalah utama yaitu volatilitas harga. Penerbit stablecoin umumnya mematok nilainya pada mata uang dolar AS atau mata uang fiat lainnya, sehingga menjaga nilai tukar tetap pada rasio 1:1. Misalnya, memiliki 1 USDC secara teori setara dengan daya beli 1 dolar AS.
Stablecoin banyak digunakan dalam berbagai skenario utama, seperti melindungi nilai aset di bursa, dijadikan agunan pada protokol DeFi, serta mempermudah pembayaran dan penyelesaian transaksi. Pelaku baru di pasar seringkali menganggap stablecoin sebagai setara uang tunai di blockchain.
Ripple tidak merancang XRP untuk menjaga stabilitas harga. Sebaliknya, XRP dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian dana secara global. Sebagai aset asli di XRP Ledger, XRP ditujukan sebagai sarana pembayaran dengan likuiditas tinggi, kapasitas transaksi besar, dan biaya rendah.
Dari sisi teknis, XRP mampu menyelesaikan transaksi lintas negara dalam hitungan detik. Jaringan ini dapat memproses hampir 1.500 transaksi per detik, jauh melampaui sistem perbankan tradisional. Namun, performa teknis tersebut tidak menjamin stabilitas harga. Harga XRP justru sangat volatil, dipengaruhi oleh sentimen pasar, perkembangan regulasi, inovasi teknologi, dan faktor lainnya.
Meskipun XRP sering digunakan sebagai alat pembayaran, nilainya tetap berfluktuasi. Stablecoin umumnya menjaga nilai dalam rentang sempit ±1%. Sebaliknya, harga XRP dapat bergerak 5% hingga 10% dalam satu hari; dalam kondisi pasar ekstrem, fluktuasinya bisa melampaui 30%. Tingkat volatilitas ini secara mendasar membuat XRP tidak dapat dikategorikan sebagai stablecoin.
Selain itu, stablecoin biasanya didukung oleh cadangan aset. Sebagai contoh, USDT didukung oleh dolar AS dan aset keuangan lainnya. XRP tidak memiliki sistem agunan berbasis fiat, dan Ripple tidak pernah mengklaim bahwa harga XRP akan selalu stabil.
Sumber: https://www.gate.com/trade/XRP_USDT
Pada Juli 2025, harga XRP tercatat sekitar 3,48 dolar AS, dengan level tertinggi harian mencapai 3,55 dolar AS. Sejak awal tahun, nilai ini telah naik lebih dari 60%. Para analis menilai pasar berada di titik teknikal penting, dengan potensi menguji level 5 dolar AS hingga 7 dolar AS.
Kenaikan ini juga menunjukkan bahwa risiko investasi XRP jauh lebih tinggi dibandingkan stablecoin, terutama bagi investor jangka pendek. Bagi investor yang mencari aset bernilai stabil untuk pengelolaan risiko, XRP bukan pilihan yang tepat.
Pada Juli 2025, Kongres Amerika Serikat mengesahkan GENIUS Act yang menetapkan kerangka regulasi resmi bagi stablecoin, termasuk persyaratan cadangan, transparansi, dan kualifikasi penerbit. Meskipun XRP sendiri bukan stablecoin, Ripple mulai memasuki sektor stablecoin.
Ripple baru saja meluncurkan RLUSD, stablecoin yang dipatok ke dolar AS. Perusahaan berencana mengintegrasikan RLUSD dengan XRP Ledger dan jaringan Ethereum. Langkah ini menunjukkan upaya Ripple memperluas bisnisnya dengan memanfaatkan ekosistem XRP untuk mendukung likuiditas dan penyelesaian stablecoin.
Selain itu, Ripple sedang mengajukan izin perbankan ke OCC (Otoritas Pengawas Mata Uang AS). Jika berhasil, Ripple dapat menjadi lembaga keuangan kripto yang teregulasi, sehingga meningkatkan legitimasi dan adopsi XRP secara lebih luas.
XRP bukan aset kripto dengan harga stabil. Namun, keunggulannya dalam pembayaran lintas negara memberikan fondasi teknis dan bisnis yang relatif kuat. Ripple telah menjalin berbagai kemitraan strategis dengan bank sentral dan lembaga keuangan global. Kolaborasi ini memperkuat kepercayaan institusional terhadap XRP.
Meski demikian, investor individu perlu memahami bahwa harga XRP sangat terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Tidak seperti stablecoin seperti USDC atau DAI, XRP tidak dapat dianggap sebagai setara uang tunai di blockchain.
Singkatnya, XRP bukan stablecoin; melainkan aset digital berkinerja tinggi yang dirancang untuk penyelesaian transaksi. Dengan peluncuran RLUSD dan keterlibatan Ripple dalam kerangka regulasi stablecoin, ekosistem XRP berpotensi terus berkembang. Bagi investor, memahami peran sesungguhnya dari XRP jauh lebih penting dibandingkan mengejar fluktuasi harga jangka pendek.
Bagikan
Konten