
Gambar: https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Pada 5 November 2025, tekanan jual yang meningkat menyebabkan harga Bitcoin sempat turun ke kisaran $98.000. Sejumlah trader melaporkan posisi bullish mereka terlikuidasi, sementara banyak pelaku short mulai bersiap mengambil langkah berikutnya. Di saat yang sama, arus keluar bersih dari beberapa ETF spot Bitcoin dinilai sebagai sinyal negatif tambahan.
Berikut faktor utama yang mendorong penurunan tajam BTC:
Data pasar terkini menunjukkan Bitcoin mendapat dukungan beli awal di kisaran $95.000, yang menjadi level support jangka pendek utama. Jika harga turun di bawah rentang ini, area $88.000 menjadi level support menengah yang lebih menentukan. Data on-chain dan order book menunjukkan order beli sangat minim di antara $95.000 hingga $100.000, dengan likuiditas pada area $88.000–$90.000 sangat terbatas. Jika Bitcoin gagal bertahan di $95.000, harga bisa cepat melorot menuju $88.000 karena minimnya support beli. Level $95.000 adalah support jangka pendek, sementara $88.000 menjadi support menengah krusial. Jika bullish gagal mempertahankan area ini, Bitcoin berisiko terkoreksi lebih dalam.
Bagi pemula di pasar kripto, kondisi saat ini memang menantang namun penuh peluang. Berikut beberapa saran utama:
Secara umum, penurunan Bitcoin di bawah $100.000 menjadi peringatan bagi pasar. Dalam jangka pendek, konsentrasi penjualan, keraguan institusi, dan minimnya likuiditas di bawah level kunci membentuk tren yang rentan. Namun secara struktural, kondisi ini belum menandakan peralihan penuh ke pasar bearish jangka panjang. Kisaran $88.000–$95.000 masih menjadi potensi area support beli dan krusial untuk pemulihan sentimen. Per 10 November 2025, BTC berhasil rebound ke atas $106.000.
Bagi investor, kini lebih penting memahami logika di balik volatilitas pasar, menilai toleransi risiko pribadi, dan tetap fleksibel pada level harga kunci dibandingkan mengejar harga dasar atau melakukan transaksi impulsif. Selama pasar masih mencerna berbagai berita dan sentimen, ketenangan, pemikiran rasional, dan kesabaran jauh lebih bernilai. Lebih baik bersikap sabar daripada sekadar mencoba memprediksi pasar.





