Grafik K-line membagi harga pasar sepanjang sumbu waktu, dengan setiap K-line menyajikan empat informasi kunci: harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Garis bullish merah mewakili kenaikan harga, sementara garis bearish hijau menunjukkan penurunan harga, dengan tubuh dan bayangan mencerminkan rentang fluktuasi harga.
Misalnya, sebuah Candlestick merah dengan bayangan bawah yang panjang menunjukkan pengisian bullish yang kuat, sementara Candlestick hijau dengan bayangan atas yang panjang mengungkapkan peningkatan tekanan bearish. Rasio bayangan terhadap tubuh dapat membantu dalam menganalisis fluktuasi sementara atau pembalikan tren, meningkatkan akurasi perdagangan.
Garis palu menunjukkan kemungkinan rebound dari dasar, sementara garis bintang jatuh menunjukkan kelemahan dalam tren naik; pola engulfing dan garis doji mewakili perjuangan antara bull dan bear serta titik balik potensial. Serangkaian K line berwarna sama yang berurutan mencerminkan kekuatan tren, tetapi semua harus dianalisis bersamaan dengan indikator lainnya.
Volume perdagangan adalah sumber energi untuk tren. Ketika volume meningkat dan harga naik, ini menunjukkan pasar yang sehat; sebaliknya, ini dapat menandakan pembalikan atau penjualan besar-besaran oleh pemain utama, terutama penting di pasar token enkripsi dengan likuiditas rendah.
Dengan mengamati tren jangka panjang melalui grafik harian dan menggabungkannya dengan pola candlestick jangka pendek 4 jam dan 15 menit untuk menemukan titik masuk dan keluar, hal ini dapat secara efektif meningkatkan tingkat keberhasilan perdagangan dan menciptakan tata letak strategi multi-lapis.
Grafik K-line mencerminkan perilaku pasar daripada memprediksinya. Saat berdagang, seseorang harus menilai tren, volume perdagangan, dan pola secara komprehensif, dan pastikan untuk menetapkan perintah stop-loss untuk mengelola risiko secara efektif.